Impian jangan beralu lagi .....
Hari
ini aku menghabiskan akhir pekanku hanya dengan tinggal dirumah, berusaha
menjauh dari orang-orang dan hanya berputar-putar di sekitaran kamar ukuran
4x2,5 milikku.
Sebenarnya pagi tadi bunyi alaramku berhasil membangunkanku tepat jam setengah
enam, sambil tetap di posisi tidur-tiduran dan tentunya dengan mata terpejam
akupun mulai merancang-rancang apa yang akan kulakukan akhir pekan ini. Hmmm
dimulai dengan beres-beres kamar, menyuci piring yang sudah dua hari tergolek
di kamar mandi, kemudian beres-beres dan pulang ke siantar, sesampai di siantar
sebelum ke rumah enaknya jalan-jalan dulu, dan mengisi perut dengan makan, mie siantar sepertinya akan
menjadi pilihan pertamaku, dilanjutkan ke toko buku paling tidak membeli dua
tiga buah buku.
Dan selanjutnya pergi ke plaza, belanja keperluan mingguan,
dari sana meluncur ke toko buah membeli stok buah untuk dua minggu (mengingat
harga buah-buahan di tempat perantauanku sangat mahal aku pikir langkah yang
cerdas membeli dari sini ^^) Kemudian singgah dulu di mega land untuk mengambil
katalog, baru dehh pulang kerumah. O ya enaknya makan mie pansit, KFC, atau
pizza yahh,,,(mengingat makanan tersebut tidak tersedia di sini), trus beli
bukunya buku apa yahh novel atau buku motivasi atau apa yahh, trus kalau mau
belanja mingguankan di plaza sekalianlah beli sepatu atau beli baju aja yahh,
trus buahnya beli buah apa aja yahhh...zzzzzzz
Sayup-sayup
aku mendengar suara ricuh anak kecil, hoamm berisik amat sih pikirku.
Pelan-pelan ku buka mata, ahhh betapa terkejutnya aku jam dinding merah yang
nyangkut di dinding kamarku dengan ganasnya menunjukkan angka 9, ahhh telat
bangun...harus cepat siap-siap ni biar ntar gak kesiangan balik ke siantar
gumamku dengan mantapnya.
Kuraih remot tv, sambil setengah sadar ku pilih-pilih
channel tv, ehmm ada film doraemon. Ntah kenapa dengan spontan tubuhku ku
baringkan sambil menonton kuambil hanphoneku dan mulai membuka situs jejaringan
sosial.
Tak
beberapa lama (menurutku) kulihat lagi jam dindingku,,agoyyy tersadar jamku
semakin ganas ternyata menunjukkan angka 10. Belum juga siap-siap yahh dengan
mempertimbangkan banyak hal dan menurutku sudah pemikiran yang matang akhirnya
dengan terpaksa akupun memutuskan tidak jadi kesiantar. Seketika akupun tobat
dari kemalasanku, akupun menghabiskan tiga jam untuk membereskan kamar, piring,
kain, sampai memasak.
Tepat pukul 1 akupun merappel sarapanku dengan makan
siang. Dan akibat dari semuanya aku harus menanggung menghabiskan akhir pekanku
mengurung diri di kamarku yang kecil ini sendirian..yahh SENDIRIAN.
Bukanlah
suatu hal yang baru aku membiarkan rencana-rencanaku berlewat seperti itu saja,
dan itu masih contoh kecil. Akhir bulan ini aku juga akan mengikuti ujian
diklat, modul yang harus aku pelajarin ada 9 modul, dan yang lebih sadis lagi
semuanya berisikan statistik. Orang menghabiskan 4 tahun untuk mempelajarinya
dan hebatnya kami diharuskan melahap semua materi dalam waktu 2 bulan dan
ditambah lagi harus membuat paper.
Awalnya kepercayaan diriku membuatku
berkata..ahhh..gampang pasti bisalah, dan tak taunya kepalaku hanya dibuat
berputar-putar dengan rumus-rumus yang sama sekali tidak pernah ku kenal.
Akupun merancang-rancang jadwalku untuk melahap semua modul dan sekali lagi aku
melewatkan semua rancanganku dan alhasil sampai saat ini masih 3 modul yang
kupelajari.
Dengan penuh frustasi kubulatkan lagi tekatku untuk memulainya lagi
setelah makan siang, dan kembali lagi aku melewatkannya lagi. Aku hanya
menghabiskan waktuku dengan nonton, tidur-tiduran dan sedikit mengotak atik
foto.
Dan
hasilnya saat ini aku hanya merasa depresi, dan terjawab sudah rasa penasaranku
paling tidak aku merasa sudah mengenal diriku. Seorang wanita yang punyak
banyak rancangan tetapi lebih senang melewatkannya, aihhh..aihhh aku tidak mau
begini teriakku dalam batinku.. aku bukan seperti itu belaku kemudian.
Aku
punya banyak rancangan yahhh memang sih banyak yang terlewatkan dan aku tau
seharusnya aku berubah, aku masih punya mimpi aku mau melanjutkan sekolah S2
ku, aku mau punya usaha sendiri, aku juga mau menjadi penulis, aku juga pengen
punya peternakan, trus punya yayasan untuk anak jalanan, trus aku juga mau
keliling dunia, trus...trus,,,.
Upssss...
ternyata aku telah banyak menghabiskan waktuku dengan melewatkan mimpiku, aku
sudah membuat rancangan untuk menggapainya dan kembali lagi aku banyak
melewatkannya. Aku mengingat kembali sudah dua tahun berlalu sejak ku merancang
untuk belajar toefl dan yang ada aku hanya bersemangat dalam membeli buku toefl
tanpa mempelajarinya.
Dan untuk memiliki usaha sendiri aku memang sudah memulai
dengan ikutan multilever marketing, tetapi yang ada akhir-akhir ini aku
kebanyakan mengeluh dan heii... semangatku diawal ntah kemana dia pergi, cepat
sekali perginya baru terbentur sedikit masalah sudah langsung kabur. Trus bagaimana
dengan menulis? Hmmm aku kan sudah memulainya belaku,,uppss tapi aku teringat
beberapa waktu lalu mengikuti lomba menulis di acaraan kantor, yahh..tulisanku
sepertinya tidak masuk hitung bukan kemenangan yang kudapat yang ada hanya
perasaan minder, semangat untuk menjadi penulis juga dengan sigap telah pergi
dariku.
Dengan lantangnya kusuarakan untuk tidak akan menulis lagi di kantor
(walau dalam hati). Hati kecilku seolah berujar sikap apaan ini baru gagal
sedikit langsung mundur, mental anak kecil. Yahhh akupun hanya bisa tersenyum
sambil berkata baiklah kalau ada lagi lomba nanti akan kucoba walau tidak masuk
nominasi lagi (aku rasa talenta menghibur diriku cukup manjur ).
Mungkin
beberapa teman yang lain juga pernah mengalaminya terkurung didalam kemalasan. Tetapi
aku pikir sesungguhnya yang kita perlukan adalah komitmen, yahh komitmen untuk
maju, komitmen untuk menjalankan semua rancangan kita.
Kadang kita merasa sudah
nyaman dengan keadaan kita saat ini, padahal keluar dari zona nyaman adalah langkah
awal untuk mengukir prestasi. Selain itu yang kita perlukan adalah disiplin,
memang diawalnya akan susah tetapi kesudahannya akan menjadi biasa bahkan akan
terasa seperti ada yang kurang jika tidak dilakukan.
Contohnya saja kebiasaan
menyikat gigi sebelum tidur, dahulu sangat susah kulakukan tetapi aku
memaksakan untuk melakukannya (sebenarnya berhubung salah-satu gigiku sudah ada
yang bolong sih..) dan akhirnya itu menjadi kebiasaanku.
Benarlah
dua hal itu yang kita perlukan saat ini terkhusus untukku yaitu komitmen dan
disiplin.... haii kalian komitmen dan disiplin datanglah segera
kepadaku...jangan biarkan aku stagnan dan terbuai dengan kemalasan yang semakin
menggrogoti kehidupanku... dan terakhir satu kata ampuh kuucapkan untukku dan
kita semua ...SEMANGAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Parmaksian,
3 November 2012