Life
Must Go On....
Wajahnya
seolah mengisyaratkan kepedihan hati,, yah lelaki yang berdiri diantara jerajak besi itu. Aku
memperhatikan sekitarku, dengan sejumlah pertanyaan di kepalaku. Aku
memperhatikan warung milik lelaki itu, warung yang tidak lajim. Warung yang
hampir tertutup rapat yang ada hanya satu pintu, tentu saja dengan pencahayaan
yang kurang yang hanya berasal dari satu pintu tersebut.
Warung
yang dipasang jerajak besi yang memisahkan dirinya dengan para tamu yang datang
membeli dagangannya, aku seolah berada di penjara yang memisahkan tahanan
dengan orang bebas diluar. Dan herannya tidak sedikit orang yang datang dan
membeli dagangannya. Dia tersenyum kepadaku dan sekali lagi aku seolah melihat
senyum kepedihan di wajahnya. Tidak sekali dua kali aku berkunjung ke sana dan
aku memperhatikan lelaki yang hidup sendiri itu.
Dia lelaki yang membiarkan dirinya sendiri,
lelaki tua yang tidak memiliki pendamping, ahh entah apa alasannya. Dan akupun
mulai menduga sendiri Mungkin dia dulu pernah disakiti wanita atau mungkin dulu
dia memiliki wanita yang sangat dicintainya yang tidak dapat dimilikinya sampai
akhinya dia memilih untuk sendiri.
Lalu
aku bergumam Ahh..untuk dugaan kedua apa mungkin yang seperti itu masih ada
atau itu hanyalah ilusi bayang-bayang dongeng yang sangat kusukai dimasa
kecilku. Cerita tentang seorang pangeran yang kehilangan kekasihnya dan karena
begitu dalamnya cintanya hingga dia menghabiskan sisa hidupnya sendiri, sang
pangeran tidak bisa mencintai wanita lain, walaupun kekasihnya telah tiada tetapi
dia terus menghidupinya dalam hidupnya.
Nah dan itu hanya lah cerita dongeng, orang muda saat ini sering berkata
“life must go on”, yupp kehidupan akan tetap berjalan, kedukaan dimasa lalu
seharusnya tidak mempengaruhi masa depan kita. Mungkin kita pernah patah hati,
disakiti oleh orang lain, tidak dihargai, atau merasa gagal. Kesusahaan sehari cukuplah hanya untuk sehari
itu saja. Tidak ada salahnya menyingsingkan lengan baju, tersenyum sejenak
sembari berkata “yahh aku yakin aku punya masa depan yang indah”.
Parmaksian,
2 November 2012
0 komentar:
Posting Komentar