Maksud hati
ingin mencari inspirasi diskitar,,,aiss tapi apa daya semangatku tak kunjung
datang,
Huftt okelah
mari kita lupakan hal-hal yang kedengarannya bodoh seputar hati dan hal-hal
yang membuat orang galau,,i think it’s time to say no to galau...*hadehh..hadehhh
ni tulisan benaran galau yahhh...
Oke mari kita
mulai merajut cerita, ya cerita diawal kisah cinta, cinta tentang pekerjaanku
dan cinta tentang lelakiku..
Awal kisah yang
sama..
Setelah mendapat
gelar S.Sos ku, perburuan itupun dimulai, target awal aku hanya ingin menjadi
pegawai pemerintah di tahun pertama kelulusanku, keinginanku membuatku
melayangkan surat lamaran kedepartemen manapun yang disyarat penerimaannya
mencantumkan kualifikasi pendidikanku, oke...sampai akhirnya aku mendapatkan
pekerjaan diinstansiku sekarang, well awalnya aku sama sekali buta dengan
posisi yang ditawarkan di pekerjaanku ini, yang ada dibatinku saat itu hanya
“thanks God akhirnya dapat kerjaan juga dan well menjadi pegawai dipemerintahan
adalah pekerjaan yang bagus untuk seorang wanita”, Yup benar aku hanya
menginginkan pekerjaan tanpa tau bagaimana pekerjaannya.
Aku mendapatkan
penempatan di suatu daerah yang lumayan jauh, dimana aku tidak akan menemukan
mall atau plaza disana, untuk menghibur diri aku bergumam well paling tidak
pastu disini biaya hidup murah, dan akan sangat banyak penghasilan yang akan ku
simpan...heheeee...dan ternyata aku salah menduga, huftt taukah kalian ternyata
biaya hidup di daerah yang tidak memiliki plaza itu sangat tinggi, untuk sekali
makan saja aku harus merogoh lima belas ribu dari kantongku.
Awal bekerja aku
mulai memahami apa posisi dan pekerjaanku...teng ing engggg...yup ternyata aku
bekerja sebagai orang lapangan,, huffff ingin keluar saja rasanya, tapi kembali
lagi aku menghibur diri dengan semangatnya berpendapat “tantangan baru what a
beautiful life,,,mencoba mewarnai hidup. Tantangan awal aku harus turun
kelapangan berjalan dari satu rumah ke rumah yang lain yahhh..aku adalah tukang
survei atau kalau orang didesa biasa berkata par-sensus..
Dari satu rumah
ke rumah lain, masuk ke satu rumah, keluar dan masuk ke rumah yang lain...ahhh
aku sangat membenci pekerjaan ini, dan kebencianku semakin bertambah bila
kumendapatkan warga yang apatis dan menolak untuk disurvei, yuppp terserah
kalian jika ingin berkata aku berlebihan tapi benar yang kurasakan saat itu
seperti aku tidak punya harga diri, diusir dari rumah responden,, ingin nangis
sekencang-kencangnya rasanya. Aku jadi teringat ada teman yang berkata
pekerjaanku tak ubahnya seperti tukang botot,, yahhh mencari data sampai ke
pelosok-pelosok. Dan aku benar-benar membenci pekerjaanku saat itu, aku tidak
mencintai pekerjaanku ini. Dan aku pun mulai merancang-rancang cara untuk
secpatnya keluar dari pekerjaanku saat itu.....(buntu...ntar dehh dilanjutin
lagi..zzzzzzzzzzzzz)
0 komentar:
Posting Komentar