Ada sebuah cerita tentang seorang muda yang mempunyai cita-cita yang tinggi ketika ia masih belia, ia berkata kepada dirinya sendiri "suatu hari nanti, aku akan melakukan apa yang menjadi cita-cita dalam hidupku dan orang-orang akan melihat betapa hebatnya diriku"
Namun kenyataannya tidak sedikitpun tindakan yang dilakukannya untuk mewujudkan cita-citanya itu. Ketika teman-temannya bertanya mengenai cita-citanya, ia berkata "tenang nanti juga aku akan melakukannya setelah aku menyelesaikan studi".
Setelah ia menamatkan pendidikannya, ia kemudian berjanji akan melakukan cita-citanya setelah ia mendapatkan pekerjaan pertamanya.
Ketika bertahun-tahun bekerja orangtuanya menanyakan kapan ia akan mengambil tindakan untuk mewujutkan cita-citanya. Ia berjanji akan melakukannya setelah ia menikah.
Namun setelah menikah, ia berkata lagi "aku akan mewujidkan mimpiku setelah anak-anakku beranjak dewasa dan dapat mengurus diri mereka sendiri, dan sekarang aku akan fokus dulu membesarkan dan mendidik anak-anak".
Dan sekali lagi ketika anak-anaknya telah menamatkan sekolah, ia berjanji akan melakukannya setelah pensiun.
Tetapi sayangnya ketika ia pensiun, ia akhirnya berkata, "sudah terlambat untuk memulainya sekarang". Sebagai orang tua, energi masa mudanya telah hilang, waktu terus berlalu dan akhirnya mengubur mimpinya.
Ingatlah kebiasaan menunda dapat membuat kita yang pada awalnya sangat bersemangat akan kehilangan gairah dan berlari menjauh dari mimpi kita.
Cerita diatas berhasil membuat saya tercengang dan dalam hati saya berharap tidak akan seperti itu. Mengingat sudah banyak waktu terbuang dan terlewatkan akibat kegemaran untuk menunda.
Seharusnya kita mengingat selagi masih ada waktu raihlah kesempatan itu. Sebenarnya tidak ada waktu yang tepat, dan satu-satunya cara adalah meraih apa yang tersedia pada saat ini, bertindaklah sekarang dan katakan selamat tinggal pada "simenunda".
Gunakanlah hari ini seolah-olah tiada lagi hari esok. Kejarlah mimpi-mimpimu segera sehingga tiada penyesalan di hari tua.
Balige, 25 Febuari 2013
0 komentar:
Posting Komentar