Minggu, 19 Mei 2013

Jodohh???





Jika ditanya apa itu cinta..? saya tidak tahu apa itu cinta? Bagaimana rasanya? Saya juga tidak tau.

Jika kalian berkata cinta itu kayak nano-nano, yang bisa buat kita bahagia, sedih, terkadang senyum sendiri, ngerasa sedih tanpa tau penyebabnya, kadang buat galau, dan tidak jarang membuat kita serasa berada di langit ke tujuh (red. Senang gak ketulungan), saya pernah merasakannya.

Tapi jika cinta itu seperti yang dikatakan oleh Bryan Adams, kira-kira seperti ini liriknya

 “When you love someone you'll do anything
You'll do all the crazy things that you can't explain
You'll shoot the moon put out the sun

When you love someone
You'll deny the truth believe a lie
There'll be times that you'll believeyou can really fly
But your lonely nights have just begun

When you love you'll feel it deep inside
And nothin' else can ever change your mind
When you love someone - you'll sacrifice

You'd give it everything you got and you won't think twice
You'd risk it all - no matter what may come
When you love someone”

Kira-kira pernah gak ngerasain kayak gitu?
.
Sedikit bercerita tentang cinta dan semoga tidak dianggap “lebay”,
saya abaikan dulu yang namanya cinta monyet, saya ingin bercerita tentang perasaanku pada saat saya sudah merasa layak untuk merasakan perasaan tersebut.

Yang pertama semasa duduk dibangu kuliah (ahh..gak jadi dehhh habis uda lupa gimana rasanya #tiba-tiba amnesia)

Oke langsung saja sebenarnya saya ingin berbagi (#sdikit gak nyambung emang) , mungkin banyak anak gadisnya atau anak mudanya yang suka bertanya-tanya “betulnya si butet ini yang nanti jadi jodohku”,”betulnya si ucok ini yang nanti jadi jodohku, udah sukak setengah hidup ku rasa aku samanya” #kira-kira ada gak yang seperti itu? Semoga ada yah..*kalau gak sia-sia sharing saya ini

Sebenarnya yang pas itu adalah saat kita melibatkan Tuhan dalam hal jodoh, mendengar suara-NYA (ingat# memilih jodoh adalah hal terpenting). Seperti artikel yang dilangsir di www.jawaban.com yang judulnya Mendengar Suara Tuhan tentang jodoh kita.

Di dalam artikel tersebut tertulis beberapa hal yang harus kita isyaratkan untuk dapat mendengar suara Tuhan tentang jodoh kita :

Sudah Lahir Baru
Lahir baru menjadi standar yang mutlak pertama bagi kita untuk menemukan jodoh yang dari Tuhan. Tanpa lahir baru, kita tentu tidak akan bisa memahami kehendak Tuhan dalam diri kita. Seseorang yang belum lahir baru akan cenderung mementingkan penampilan fisik, kekayaan, popularitas dibanding karakter maupun nilai-nilai iman  pasangannya.

Menjaga Hubungan dengan Tuhan
Orang yang sudah lahir baru tentu akan berusaha menjaga hubungannya dengan Tuhan. Hal ini juga akan membuat kita lebih peka dalam mendengar suara Tuhan tentang siapa jodoh kita.

Hubungan yang karib dengan Tuhan juga akan membuat kita tidak akan kehilangan pengharapan tentang pasangan hidup kita, karena kita percaya bahwa Tuhan akan mempertemukan kita dengan orang yang terbaik dan waktu yang tepat.

Menguji Tanda dengan Akal Budi
Ada berbagai macam tanda seperti mimpi, penglihatan, kriteria dan kejadian-kejadian yang dapat mengarahkan kita pada seseorang sebagai jodoh kita, namun perlu diingat bahwa kita mempunyai akal budi yang akan membantu kita untuk menguji apakah dia jodoh yang dari Tuhan dan yang tidak. Menurut Ir. Jarot Wijanarko, setidaknya ada dua ujian untuk mengetahui kebenaran tanda tersebut.

Pertama, kita harus tahu apakah si dia juga memiliki ketertarikan yang sama terhadap diri kita atau tidak. Karena jika Tuhan menunjuk seseorang sebagai jodoh kita, maka orang tersebut akan memiliki perasaan yang sama terhadap kita.

Tapi jangan cepat putus asa jika si dia hanya ingin berteman saja. Karena memang ada beberapa orang yang cintanya tumbuh seiring berjalannya waktu dalam persahabatan. Namun, jika memang si dia justru jatuh cinta dengan orang lain, berarti memang dia bukanlah jodoh Anda.

Hal kedua yang dapat kita lsayakan untuk menguji tanda yang kira terima adalah ada tidaknya peneguhan dari orang lain, terutama persetujuan dari orangtua kita dan orangtua calon pasangan kita. Karena dalam pernikahan, yang bersatu bukan hanya kita dan pasangan kita melainkan juga keluarga kita.  

Mendengar suara Tuhan baik tentang jodoh maupun hal lainnya sebenarnya bukanlah hal yang rumit jika kita mempunyai hubungan yang karib dengan Tuhan. Karena sebagai domba-domba Allah, maka kita pasti bisa mendengar dan membedakan suara gembala kita.

Balige 19 Mei 2013







H+4 (#Sedikit Cerita Perjalanan Sensus Pertanian 2013#)



Empat hari telah terlewati, banyak rasa dan tentunya banyak pelajaran bagi saya sendiri. Diawali dengan optimis yang berganti dengan pesimis dan puji Tuhan kembali lagi saya berkawan dengan si optimis.

“Lelah” mungkin kata yang terlampau dini untuk saya ucapkan tetapi kenyataan hal itulah yang saya rasakan, tetapi kembali lagi puji Tuhan “lelah” dengan cepat tertutupi dengan semangat darah muda yang membara dalam diri saya (benar memang lirik lagu yang menyatakan”masa muda sungguh senang  jiwa penuh dengan cita-cita, bagai api yang tak kunjung padam, selalu membakar dalam hati”#sambil nyanyi...)

23 km jarak yang harus saya lalui selama sebulan ini, apa lagi kalau bukan karena sebuah “tugas mulia”  ( #menurut saya terserah dengan yang lain), yaitu turut serta mensukseskan sensus pertanian 2013 khususnya di Kecamatan Parmaksian.

“lelah” karena 23 km jarak tempuh tempat tugas dari tempat tinggal menurut saya jauh, tetapi karenanya saya bersyukur, saya jadi lebih sering berdoa ketika berada diatas kereta (red. Sepeda motor). Betapa tidak melewati truk-truk loging dan kendaraan lainnya yang berkecepatan tinggi  tidak jarang membuat jantung saya “deg-deg serrr”.

Mengapa saya katakan “tugas mulia”???.. Saya hanya ingin mengatakan bahwa semua survei dan sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah penting tujuannya hanya untuk mensejahterakan bangsa. “Membangun memang hal yang sulit tetapi lebih sulit lagi jika tanpa adanya data”, perlu kita ingat data mencerdaskan bangsa.

Jujur saya sedikit gerah ketika mendengar BPS disebut mengarang data, pembohong atau olok-olokan yang mengatakan BPS adalah Badan Pembohong Statistik. Betapa tidak saya selaku KSK (Koordinator Statistik Kecamatan) yang sering disebut sebagai ujung tombak yang  berdiri di garda terdepan dalam pengumpulan data sudah bersusah payah mengumpulkan data dilapangan, eh tak tahunya disebut pembohong dengan mengarang data.(di lain waktu saya akan bercerita suka duka dalam mengumpulkan data ).

Sedikit berkomentar data yang dikumpulkan oleh petugas dilapangan adalah data yang berasal dari masyarakat itu sendiri, jadi jika ingin menghasilkan data yang baik sangat dituntut kejujuran dari masyarakat itu sendiri.

Kembali ke Sensus Pertanian yang akan dilakukan selama sebulan ini. Sensus ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi untuk masa depan petani yang lebih cerah. Data yang akurat tentunya akan membuat pengambilan kebijakan yang pas oleh pemerintah dan berimbas kepada kehidupan petani yang lebih sejahtera. Dan kembali lagi oleh karenanya sangat dituntut kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi yang jujur.

Contoh sederhana Jika pada saat pencacahan responden tidak jujur menjawab berapa luas tanam padinya misalkan saja dikurang-kurangi nah maka setelah diakumulasi se-Indonesia didapatlah bahwa jumlah beras di Indonesia ternyata tidak mencukupi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Alhasil pemerintah akan mengambil kebijakan import beras. Nah...  Akibat data yang tidak benar tadi pastinya beras di Indonesia akan menumpuk dan dalam masalah ini siapa coba yang akan dirugikan??. Tentunya petani sendiri,. Apa coba yang paling ditakuti oleh petani? Yaaa... IMPOR.
Hal tersebut akan menyebabkan turunnya harga beras dan bisa dipastikan petani akan melangsa dalam kesengsaraan.

Kebalikannya bagaimana jika responden yang notabene adalah petani tidak jujur dengan melebih-lebihkan luas tanam padinya. Setelah diakumulasi se-Indonesia Maka akan didapat data jumlah beras yang tidak benar. Merasa beras yang ada di Indonesia sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat atau bahkan melebihi maka kebijakan imporpun ditiadakan. Tapi bagaimana kenyataannya, terjadilah kelangkaan beras,,,siapa coba yang dirugikan? Tentu seluruh masyarakat Indonesia. (#opinisaia#)

Agar menghindari hal-hal tersebut sekali lagi sangat ditekankan kejujuran responden, jadi jawablah petanyaan petugas dengan pas agar kebijakan pemerintah kedepannya juga pas.
Dan perlu diingat sensus ini sangat PENTING dan perlu kita tanggapi secara serius.

Sukseskan SENSUS PERTANIAN 2013!!!

#TIM Kec. Parmaksian#


#petugas..walau lelah tetap tersenyum yahhh
responden: padi ada,,apa lagi yang mau ditanya..!!!


# Ayoo..didata..
anak kecil: aku juga didata ya omm.


#nemu bule di sini..ada juga yahhh..
*petugas: Hallo mister...we are from..blablabla...
Bule : hallo,, oh  yaaa no..no..



#sukseskan ST * smile *



Balige, 4 Mei 2013