Seandainya pun seorang manusia
ditakdirkan untuk menjadi seorang tukang sapu jalan, hendaknya dia menyapu
jalan sesempurna Michelangelo ketika melukis, seindah Bethoven ketika
menciptakan musiknya, dan seagung Shakespeare ketika menuliskan puisi-puisinya.
Dia harus menyapu jalanan dengan begitu baiknya sehingga semua yang di langit
dan di bumi ini ibaratnya terhenti untuk mengagumi dedikasi dan karyanya. “Di sana
ada seorang tukang sapu yang mengerjakan semua pekerjaannya dengan luar biasa”
(Marthin Luther King).
Saya
jadi teringat dengan sebuah cerita tentang seorang tua bijak yang sedang
berjalan, lalu di sebuah persimpangan jalan ia bertemu dengan seorang tukang
batu dan menanyakan apa yang sedang dikerjakan oleh situkang batu? dengan ketus
si tukang batu menjawab “Tidakkah kamu
melihat, saya ini seorang tukang batu
dan kerjaan saya menumpuk batu satu persatu untuk menjadi tembok”.
Orang
tua bijak itu kemudian melanjutkan perjalanannya dan kembali bertemu dengan
tukang batu yang lain. Ia kemudian mengajukan pertanyaan yang sama. Tukang batu
kedua menjawab “Tahukah kamu orang tua, saya
sedang melakukan pekerjaan yang menjengkelkan dan saya tidak peduli, pokoknya
saya dapat upah Rp.50.000,- per hari’.
Merasa
tidak puas dengan jawaban mereka, akhirnya ia bertemu dengan tukang batu yang
ketiga. Dan kembali menanyakan pertanyaan yang sama, tukang batu itu menjawab
sambil tersenyum mengagumi karyanya yang masih setengah jadi, “saya sedang mengerjakan monumen terindah di
kota ini, ini akan menjadi hal yang hebat, banyak orang yang akan kagum
melihatnya”.
Jelas
tukang batu yang ketiga menunjukkan attitude yang berbeda, tampak ia memiliki
kecintaan terhadap pekerjaannya dan mau memberikan yang terbaik. Bagaimana
dengan kita, ah betapa cantiknya bila kita pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) dapat
menaruh sebongkah misi hidup yang dipadukan dalam sebuah kerja. Pegawai yang
memahami benar kehadiran karyanya. Terlebih lagi bukankah demikian tugas kita yaitu
menghadirkan secercah kesejahteraan bagi masyarakat melalui data yang kita
sajikan.
Terlebih
tahun ini kita akan mengadakan sensus
pertanian 2013 (ST2013) yang merupakan ajang pembuktian kredibilitas BPS dalam
menjalankan tugasnya sebagai pusat data pemerintah. Semoga saja kita dapat
memiliki attitude seperti tukang batu yang ketiga yang mempersembahkan karya
terbaik bagi bangsa. Hingga pada saatnya data yang kita hasilkan di-publish kita dapat dengan bangga
berujar kepada orang-orang “ini dia hasil
karya kami”
0 komentar:
Posting Komentar