Tubuh kecil itu berjalan kesana kemari sambil berteriak berusaha mengambil perhatian para pembeli. Tampak wajah penuh lelah yang masih dapat dibingkainya dengan senyum ramahnya. Pria kecil itu, pria yang sempat menarik perhatianku ditengah panasnya pasar.
Tingginya sekitar 91 cm, yahh kalau istilahnya pria itu adalah satu dari sekian banyak manusia saat itu dengan kondisi dwarfisme (bertubuh pendek akibat kondisi medis tertentu) atau bahasa awamnya "cebol".
Sejenak akupun sedikit terhanyut dengan pikiranku sendiri, betapa seringnya kita dan aku sendiri hidup didalam keluhan-keluhan yang "gak banget", seolah untuk bersyukur saja sangat susah rasanya. Terkadang aku sendiri sepertinya hobi mempersulit kehidupan yang sebenarnya sederhana.
Belajar dari pria mungil itu sepintas aku dapat melihat betapa hebatnya dia, dia tidak membiarkan kekurangannya itu membelegu kehidupannya, dia tetap bekerja dan aku dapat melihat semangat yang membara dari wajahnya walaupun ia hanyalah seorang pedagang keliling.
aku sendiri sering mengeluh dengan pekerjaanku, sangat sering rasa tidak puas itu singgah, pantang tidak melihat besarnya uang yang didapat teman yang berprofesi berbeda denganku, rasa iri dan tidak bersyukur itu ibaratnya petir langsung menyambar-nyambar dipikiranku dan untungnya tidak terlampau lama bersemayam di hati.
Belum lagi ketika aku harus melihat pemandangan wanita-wanita yang memiliki tubuh tinggi semampai yang bertebaran di kota-kota, mereka kelihatan sangat sempurna seperti model yang berjalan di catwalk. akupun secara spontan mengeluh sambil bergumam " coba aja badanku sedikit lebih tinggi yahhh paling gak nambah 15 cm pasti bahagia rasanya"
dan lain lagi kalau aku melihat oranglain dengan hidung yang mancung, tidak seperti hidungku kalau temanku dulu bilang " kalau ada burung bertengger dihidungmu langsung jatuh kepleset, saking peseknya hidungmu" aishhhhh langsung dahhhh keluar jurus andai ber andai....dan banyak hal lain.
Hidup yang indah itu seharusnya harus penuh dengan rasa bersyukur, bukankah semua yang boleh terjadi didalam kehidupan kita adalah yang terbaik dari Tuhan?, bukankah tubuh kita ini adalah hasil karya Tuhan?, dan bukankah Tuhan itu adalah perancang yang sangat handal?
Balige, 31 januari 2013
0.06